Label

Selasa, 21 Januari 2014

Telur dan Ayam




     AYAM dan telur bukanlah jenis makanan yang asing bagi penduduk Indonesia. Kedua jenis makanan tersebut sangat mudah dijumpai dalam kehidupan masyarakat sehari-hari. Bahkan di desa, hampir semua penduduk menjadi peternak ayam meski dalam skala kecil.
Sayangnya, fakta tersebut tidak menjamin bahwa tingkat konsumsi ayam dan telur penduduk Indonesia tinggi. Dalam penelitian, disebutkan konsumsi masyarakat Indonesia terhadap ayam dan telur hanya 7 kg ayam dan 87 butir telur per tahun per kapita.
Jumlah di atas ternyata masih sangat jauh dibandingkan dengan negara tetangga seperti Malaysia, Thailand dan Filipina.

Sebagai gambaran, masyarakat Malaysia sudah mengkonsumsi telur rata-rata 311 butir per kapita per tahun dan daging ayam 38 kg per kapita per tahun. Kondisi ini tentu sangat memprihatinkan. Sebab sebagai makanan dengan kandungan protein yang tinggi, ayam dan telur mestinya menjadi pilihan yang mudah dan murah bagi masyarakat untuk mendapatkan kecukupan protein hewani.

Ada banyak faktor yang mempengaruhi perilaku konsumsi masyarakat Indonesia terhadap ayam dan telur ini. Misalnya saja adanya mitos bahwa telur menjadi penyebab penyakit bisul pada anak-anak masih sangat kuat dipegang oleh ibu-ibu terutama dari kalangan berpendidikan rendah.
Padahal anggapan ini sangat keliru. Anak yang sering makan telur ternyata memiliki tingkat kecerdasan yang lebih tinggi dibanding anak yang kurang makan telur.
Anggapan yang menyesatkan juga dijumpai pada ayam broiler. Ada sebagian masyarakat yang takut makan ayam broiler dengan alasan mengandung hormon yang bisa membahayakan kesehatan. Padahal ayam broiler pertumbuhannya cepat karena merupakan hasil seleksi genetik dari ayam yang memiliki tingkat pertumbuhan diatas rata-rata dan pemberian pakan yang tepat.
Faktor-faktor tersebut diduga menjadi penyebab dari sekian banyak alasan mengapa konsumsi ayam dan telur masyarakat Indonesia masih rendah.
Beberapa pendapat yang mengatakan bahwa rendahnya konsumsi ayam dan telur masyarakat Indonesia akibat rendahnya daya beli mereka, menurut Dawami tidaklah sepenuhnya benar. Sebab banyak orang tua yang justru lebih mengutamakan pengeluaran untuk hal yang tidak penting dibanding untuk memenuhi kebutuhan gizi keluarganya.

Padahal jika uang tersebut dialihkan untuk membeli ayam dan telur maka kebutuhan gizi anak dan keluarganya akan tercukupi. Tapi nyatanya mereka tidak melakukan hal itu.
Masyarakat perunggasan lanjutnya akan terus berupaya mendorong kesadaran masyarakat agar meningkatkan konsumsi telur dan ayam sebagai sumber protein hewani yang murah meriah dan aman. Salah satunya melalui kegiatan festival ayam dan telur pada 21 Oktober 2012 di Parkir Timur Senayan yang tahun ini untuk kedua kalinya.

Bagian-bagian Telur




Apa itu telur?
Dalam kebanyakan burung dan reptiliatelur adalah zigot yang dihasilkan melalui fertilisasi sel telur dan berfungsi memelihara dan menjaga embrio. Telur-telur reptilia dan burung diselimuti kerak pelindung, yang memiliki lubang yang sangat kecil agar hewan yang belum lahir tersebut dapat bernapas.
Sebenarnya hampir semua jenis telur dapat dimakan tetapi hanya beberapa jenis telur saja yang lazim dimakan, baik sebagai lauk-pauk maupun sebagai obat. Telur yang biasa dikonsumsi antara lain telur yang berasal dari unggas seperti ayam, bebek, angsa dan beberapa jenis burung sepertiburung unta dan burung puyuh. Sebagai bahan makanan telur mempunyai kandungan gizi yang cukup lengkap, meliputi karbohidratprotein dan delapan macam asam amino sehingga berguna bagi tubuh, terutama bagi anak-anak yang masih berada dalam masa pertumbuhan. Kandungan omega 3 pada telur ayam dapat ditingkatkan melalui pemberian pakan bersuplemen kaya omega-3 yang peningkatannya dapat mencapai enam hingga sepuluh kali lipat dibanding tanpa suplementasi.  Adanya peningkatan komponen lemak yang dalam telur tidak mempengarhui kualitas telur yang dihasilkan.
Sel telur (bahasa Inggrisovum, oocyte, ova) adalah sel reproduksi (gamet) yang dihasilkan dari ovarium pada organisme berjenis kelamin betina.
Hewan (termasuk manusia) dan tumbuhan menghasilkan sel telur. Sel telur pada tumbuhan terlindung oleh bakal biji (ovulum). Istilah ovulum juga dipakai bagi sel telur hewan yang masih muda. Pada manusia, sel telur berukuran garis tengah 145 µm. Pada banyak hewan sel telur dapat berbentuk oosit (oocyte).
Sel telur yang dibuahi oleh sel sperma akan membentuk zigot.
Bagian-bagian Telur








Fungsi dari bagian-bagian telur tersebut yaitu:

Cangkang Telur berfungi sebagai pelindung utama telur. Bagian ini memiliki pori-pori untuk keluar-masuknya udara. 

Membran cangkang merupakan selaput tipis di dalam cangkang telur. Pada salah satu ujung telur, selaput ini tidak menempel pada cangkang sehingga membentuk rongga udara.

Rongga udara berfungsi sumber oksigen bagi embrio.

Keping germinal (zigot/sel embrio) merupakan calon individu baru.

Kuning telur (yolk) adalah cadangan makanan bagi embrio. 

Putih telur (albumin) berfungsi sebagai pelindung embrio dari goncangan dan sebagai cadangan makanan dan air.



Kalaza (tali kuning telur) berfungsi untuk menahan kuning telur agar tetap pada tempatnya dan menjaga embrio agar tetap berada di bagian atas kuning telur.

Penjelasan Lain mengenai Bagian-bagian Telur
Yolk (kuning telur)

Yolk menyusun 30-33% berat telur. Yolk berbentuk hampir bulat dengan warna kuning sampai jingga tua, dan terletak di pusat telur. Bahan yang memberi warna pada yolk adalah xanthophil, yaitu suatu pigmen carotenoid yang diturunkan dari pakan. Yolk terdiri dari latebra, germinal disc (balstoderm), lapisan konsentris terang dan gelap, dan membran vitellin yang membungkus yolk, bersifat halus, elastis dan berkilau.

Pembentukan Kuning telur

Kuning telur dihasilkan oleh ovarium sedangkan pigmen yang terdapat pada kuning telur yang menambah warna kuning adalah xantophyl yaitu suatu pigmen carotenoid yang termasuk golongan oxycarotenoid diturunkan dari pakan yang dimakan unggas. Tiap ova (kuning telur) berada dalam folikel, folikel-folikel itu berkumpul, bergerombol sehingga tampak seperti buah anggur, terikat satu sama lain oleh jaringan ikat yang banyak mengandung pembuluh darah, lymphe dan urat syaraf. Ketika ovarium mulai berfungsi, ukuran ova yang terdapat dalam ovarium itu mulai bertambah besar. Ova ini dibungkus oleh membran vitelin.

Kuning telur mengalami perkembangan dalam ovarium selama 10 hari, sesudah itu dilepaskan (diovulasikan). Ovulasi adalah pelepasan kuning telur dari ovarium dan jatuhnya ke dalam mulut oviduct dan terus menuju ke funnel atau telur ini akan lepas dari mulut oviduct dan jatuh ke rongga tubuh. Kuning telur yang jatuh ke rongga tubuh ini biasanya bisa jatuh kembali kedalam mulut oviduct. Rata-rata pertambahan diameter dari kuning telur ini 4 mm sehari dan diovulasikan pada saat berdiameter + 40 mm. Pada hari ke 8 dan 9 sebelum kuning telur meninggalkan ovarium, pertumbuhan terjadi sangat cepat, pada hari ke 7 sampai ke 4 sebelum diovulasikan pertumbuhannya agak lambat. Menjelang telur diovulasikan pertumbuhan kuning telur ini lambat sekali.

Selama pertumbuhan kuning telur ini, germinal disc selalu terdapat dibagian atas kuning telur. Kuning telur dilepaskan berganti-ganti, berselang 24-36 jam tergantung proses penelurannya. Dalam keadaan normal kuning telur diovulasikan 15 menit sebelum bertelur.

Kuning telur yang telah dilepaskan oleh ovarium ditangkap dan menempel pada mulut oviduct. Kuning telur ini bergerak menuju ke funnel, sprmatozoa yang dihasilkan oleh ayam jantan sewaktu kopulasi, dengan aktif bergerak menembus saluran oviduct mencari sel telur.

Sperma ini akhirnya akan bertemu dengan sel telur atau kuning telur (yolk) ini pada funnel sehingga proses pembuahanpun terjadi. Sel sperma yang membuahi sel telur ini hanya satu. Lainnya tidak terus mati tetapi bisa tahan sampai beberapa hari dan menunggu datangnya dan jatuhnya yolk yang berikutnya.

Fungsi Yolk (kuning telur) ==> Sebagai persediaan makanan bagi embrio.

2.      Albumen (putih telur)

Putih telur adalah cairan putih (disebut juga albumen atau glair/glaire) yang terkandung di dalam sebuah telur. Cairan ini terdapat di dalam telur yang sudah dibuahi dan yang belum dibuahi. Putih telur terdiri dari 10% protein terlarut di air. Kegunaan putih telur adalah untuk melindungi kuning telurdan menyediakan nutrisi tambahan bagi pertumbuhan embrio, karena putih telur kaya akan protein dan rendah lemak, yang merupakan kebalikan dari kuning telur, yang mengandung nilai lemak yang tinggi. Putih telur memiliki banyak kegunaan kuliner dan non-kuliner.
Walaupun putih telur dihargai sebagai sumber makanan yang rendah lemak dan berprotein tinggi, sedikit orang tidak bisa memakan putih telur. Alergi telur terjadi lebih banyak pada bayi daripada orang dewasa, dan akan teratasi dengan sendirinya ketika anak sudah berumur 5 tahun. Alergi makananpada putih telur lebih banyak terjadi daripada alergi terhadap kuning telur.
Albumen menyusun kira-kira 60% dari berat telur total. Albumen terdiri dari 4 fraksi yaitu, lapisan chalaziferous (lapisan kental dalam), lapisan encer dalam (inner thin layer), lapisan kental luar (firm gel-like layer), dan lapisan encer luar (outher thin layer). Albumen yang berwarna sedikit kehijauan disebabkan oleh riboflavin (vitamin B2)

Pembentukan Lapisan Putih Telur dan Chalaza

Setelah kuning telur diovulasikan dan ditangkap oleh mulut oviduct, bergerak ke funnel. Dalam funnel ini telur dibuahi atau tidak terus bergerak ke magnum. Dalam funnel inui telur tinggal selama + 15 menit.
Telur ini bergerak karena adanya gerak peristaltik dinding oviduct. Pada magnum ini disekresikan albumen yang kaya akan mucin sebanyak 50-60% dari putih telur seluruhny. Kuning telur tinggal dalam magnum ini selama 2 jam 45 menit

3.      Lapisan Chalaziferous

Lapisan putih telur tebal daerah ujung-ujung telur mengalami differensiasi membentuk benang-benang mucin. Benang-benang mucin ini akan berputar membelit seperti tali yang menuju ke arah ujung telur dan disebut chalaza. Chalaza ini sangat penting untuk menjaga kedudukan kuning telur dan embrionya selama pengeraman.

Lapisan ini menyusun 3% albumen. Lapisan ini sangat kental tetapi sangat tipis, mengelilingi yolk dengan rapat pada sisi yang berlawanan dengan yolk, lanjutan dari selaput ini bercabang ke arah kedua ujung telur sebagai chalaza. Chalaza tampak seperti pintalan tali yang berwarna keputihan. Chalaza membantu menstabilkan yolk pada posisi sentris dan menghambat naiknya atau menempelnya yolk ke cangkang bila telur berada dalam keadaan istirahat.

4.      Lapisan Putih Telur Encer Dalam

Lapisan ini menyusun 21% (kisaran 1-40%) albumen yang mengelilingi lapisan chalaziferous.

5.      Lapisan Putih Telur Kental Luar

Lapisan ini menyusun 55% (kisaran 30-80%) albumen yang mengalilingi lapisan putih telur encer dalam dan berperan sebagai pembungkus lapisan putih telur encer dalam dan yolk.

6.      Lapisan Putih Telur Encer Luar

Lapisan ini menyusun 21% (kisaran 10-60%) albumen. Lapisan ini terletak di sebelah dalam membran kulit telur, kecuali pada bagian ujung telur yang putih kentalnya melekat pada ujung telur. Prosentase albumen kental dan encer dalam telur bervariasi pada strain, individu, kesegaran, kondisi, dan waktu penyimpanan.

7.      Shell Membrane (Membran Kulit Telur)

Membran ini terdiri atas dua lapisan, yaitu membran kulit telur dalam dan membran kulit telur luar yang masing-masing tersusun oleh 2 atau 3 lapis anyaman serabut protein yang tidak teratur. Serabut tersebut disatukan oleh suatu bahan albuminous cementing unruk membentuk membran tipis, kuat, melekat erat, dan bersama-sama membatasi cangkang di sebelah dalam dan melekat erat padanya. Membran dalam lebih tipis dari membran luar dengan tebal keseluruhan 0,01-0,02 mm.

Fungsi ==> Disebut juga sel embrio, yang akan tumbuh menjadi individu baru.

8.      Shell (Cangkang)

Cangkang merupakan lapisan berkapur yang menyusun 9-12% dari berat telur total. Cangkang tersusun kira-kira 94% kalsium karbonat, 1% magnesium karbonat, 1% kalsium fosfat, dan 4% bahan organik terutama protein.

Telur di dalam uterus tinggal selama 20 jam 45 menit. Selain kelenjar uterus mensekresikan albumen juga menghasilkan bahan cangkang telur, yang terdiri dari sebagian besar CaCo3.
CaCo3 di bawa aliran darah ke dalam kelenjar uterus. Pada temperatur yang tinggi, lubang pori-pori ini semakin besar dan cangkang telur cenderung menjadi tipis karena Ca dalam aliran darah sedikit. Pigmentasi terjadi di uterus dan vagina 5 jam terakhir sebelum dikeluarkan.

Sebelum telur dikeluarkan di simpan dahulu dalam vagina untuk beberapa waktu. Disini disekresikan mucus yang ditimbun diluar cangkang telur. Mucus ini mempermudah dan memperlicin keluarnya telur. Setelah telur dikeluarkan mucus ini dengan segera mengering, sehingga meninggalkan sisa yang disebut kutikula.
Lama telur berada dalm oviduct adalah + 25 jam. Jadi lamanya pembentukan telur sejak awal pertumbuhan ova dalam ovarium adalah + 11 hari 2 jam.

9.      Air Cell (Rongga Udara)

Pada saat ditelurkan, rongga udara tidak ada. Segera setelah telur dingin, isinya mengkerut. Sedikit vakum menyebabkan udara masuk melewati pori-pori cangkang untuk membentuk rongga udara diantara kedua membran. Rongga udara biasanya terbentuk pada bagian ujung telur yang tumpul karena porositas cangkang paling besar terdapat pada daerah ini. Tetapi rongga udara bisa terjadi pada bagian lain, tergantung di daerah mana membran kulit telur mudah terpisah.

Fungsi ==> Sebagai sumber oksigen bagi embrio






Gambar Telur




Kamis, 16 Januari 2014

Perkenalan dengan Darsana

     Hai semua. perkenalakan namaku Gede Darsana dan biasa dipanggil Dede. Bukan bermaksud menyalahkan Tuhan, tapi tanganku ini bukan tangan terampil. Bahkan teman-teman SMAku kompak mnebutku DedeDestroyer ( Dede Penghancur). sebab barang apapun, terutama milik teman-teman dekatku berhasil kuhancurkan. Padahal aku bukan penghancur secara mutlak. barang-temanku cuma rusak sedikit aja. sumpah! mulai dari corection pen, pulpen, helm, penggaris plastik, kursi, meja, headset, HP, sedikit eror pada komputer dan menjadi pengguna laptop terakhir sebelum akhirnya laptop temanku itu diinstal ulang. bahkan lima motor sekaligus dalam satu waktu pernah aku rusakkan. Namun, percayalah itu bukan kesengajaanku. seperti ada sesuatu yang menggerakan lenganku. ya, itu otot lengan dan bahuku yang secara sadar dikontrol oleh otak.
Banyak hal-hal indah yang akhirnya berubah oleh tanganku ini. tapi bagaimanapun kedua tangan tidak terampilku ini yang membuatku bisa menulis, salah satu dari sekian banyak hobiku. melakukan banyak hal yang sedikit melibatkan barang dan orang adalah pilihan bijak untuk menghidari jatuhnya korban lebih banyak lagi.
Namun, hal besar terjadi disaat aku harus bertemu dan bercengkrama dengan si telur ayam di temat kerjaku. oh, Tuhan... Mengapa Engkau pertemukan aku dan tanganku ini dengan benda bulat tak semprna, rapuh dan tidak berdosa bernama telur itu? Tuhan: Agar kau tak menyalahkan aku atas organ yang telah kuberikan hak guna pakai dan bersedia melakukan apapun untukmu yang bernama tangan itu.
Baiklah, Tuhan. Let's change the world by change myself to a beter thing!

Disinilah saya akan membahas berbagai hal yang berhubungan dengan telur, ayam dan telur ayam yang telah saya him[un dari berbagai sumber.