Label

Jumat, 27 Februari 2015

HIV/AIDS: Pil Pencegah Penularan Penyakit AIDS Ditemukan

HIV/AIDS: Pil Pencegah Penularan Penyakit AIDS Ditemukan


AIDS ( Acquired Immune Deficiency Syndrome ) adalah sekumpulan gejala dan infeksi (atau:sindrom) yang timbul karena rusaknya sistem kekebalan tubuh manusia akibat infeksi virus HIV (Human Immunodeficiency Virus).  HIV sen diri merupakan virus yang memperlemah kekebalan pada tubuh manusia. Orang yang terkena virus ini akan menjadi rentan terhadap infeksi oportunistik ataupun mudah terkena tumor. HIV dan virus-virus sejenisnya umumnya ditularkan melalui kontak langsung antara lapisan kulit dalam (membran mukosa) atau aliran darah, dengan cairan tubuh yang mengandung HIV, seperti darahair manicairan vaginacairan preseminal, dan air susu ibu. Penularan dapat terjadi melalui hubungan intim (vaginal, anal, ataupun oral), transfusi darahjarum suntik yang terkontaminasi, antara ibu dan bayi selama kehamilan, bersalin, atau menyusui, serta bentuk kontak lainnya dengan cairan-cairan tubuh tersebut.
Meskipun penanganan yang telah ada dapat memperlambat laju perkembangan virus, namun penyakit ini belum benar-benar bisa disembuhkan.

Kini untuk pertama kalinya sebuah studi menemukan obat yang digunakan untuk perawatan infeksi HIV, juga bisa membantu mencegah penularan jika dikonsumsi sebelum dan setelah berhubungan badan dengan yang beresiko.
Hasil ini memberikan harapan baru yang lebih menjanjikan dibandingkan dengan mengkomsumsi pil setiap hari dan pengguanaan kondom saat hubungan intim. Meskipun kedua metode tersebut dianggap lebih baik.
Studi yang dilakukan di Prancis dan Kanada dan kemudian hasilnya dirilis di San Francisco pada Rabu, 25 Februari 2015 ini  adalah studi pertama yang dilakukan untuk menguji Truvada, jenis pil yang mengandung dua kombinasi obat AIDS, kepada orang-orang yang berencana melakukan hubungan badan beresiko. Sebanyak 86 persen pria yang mengonsumsi pil tersebut tidak terinveksi dibandingkan dengan mereka yang mengonsumsi pil-pil tiruan.
Konsumsi pil Truvada setiap hari kini digunakan untuk mencegah infeksi HIV kepada orang-orang yang beresiko tinggi dan studi menemukan obat tersebut membantu meski beberapa dosis dilewati. Para ahli kesehatan enggan menyebutnya sebagai “kondom kimia” karena khawatir orang-orang tak lagi menggunakan cara pencegahan terbaik.


Studi oleh Gilied Science dipimpin oleh badan riset HIV nasional Prancis. Para pria diberikan Truvada yang asli dan palsu dan diminta mengkonsumsi 2 pil 24 jam sebelum berhubungan. Pil ketiga 24 jam setelah berhubungan dan pil keempat 48 jam kemudian. Mereka juga diberikan konseling mengenai kondom dan pencegahan penularan penyakit.
Studi lantas dihentikan setelah 400 pria terdaftar dan peneliti melihat Truvada memperlihatkan hasilnya. Ada 2 infeksi HIV baru yang ditemukan dari mereka yang mengonsumsi Truvada dan 14 infeksi dari mereka yang menonsumsi pil palsu. Dua infeksi dari kelompok Truvada adalah pria yang berhenti menggunakan pil tersebut setelah lebih dari setahun dalam studi. Obat tersebut diklaim aman meskipun mual-mual dan diare sering terjadi pada kelompok yang mengonsumsinya. Hanya 1 orang yang berhenti mengonsumsi karena efek samping.  
Dikutip dari berbagai sumber.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar